Rabu, 23 Januari 2013

AKU MASIH SANGAT HAFAL NYANYIAN ITU


Aku masih sangat hafal nyanyian itu
Nyanyian kesayangan dan hafalan kita bersama sejak kita disekolah rakyat
Kita berebut lebih dulu menyanyikannya
ketika anak-anak disuruh menyanyi di depan kelas satu persatu

Aku masih ingat betapa kita gembira
Saat guru kita mengajak menyanyikan lagu itu bersama-sama
Sudah lama sekali
Pergaulan tidak seakrab dulu
Masing-masing sudah terseret kepentingan sendiri
Atau tersihir pesona dunia

Dan kau kini entah dimana
Tapi aku masih sangat hafal nyanyian itu saying
Hari ini ingin sekali aku menyanyiaknnya bersamamu

Indonesia tanah air beta
Pusak abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Slalu di puja-puja bangsa

Disana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata 

Aku merindukan rasa haru dan iba
Ditengah kobaran kebencian dan dendam serta maraknya rasa tega
Hingga kini…
Ada saja yang mengubah lirik lagu kesayangan kita itu
Dan menyanyikannya  dengan nada sendu

Indonesia air mata kita
Bahagia menjadi nestapa
Indonesia kini tiba-tiba
Slalu di hina-hina bangsa

Disana banyak orang lupa
Dibuai kepentingan dunia
Tempat bertarung berrebut kuasa
Sampai entah kapan akhirnya 

Sayang…
Dimanakah kini kau
Mungkinkah kita bisa bernyanyi bersama lagi
Lagu kesayangan kita itu
Dengan akrab seperti dulu
(GusMus)

NEGERI HAHA - HIHI

Bukan karena banyaknya group Lawak
Maka negeriku selalu kocak
Justru group-group lawak hanya mengganggu dan banyak yang bikin muak
Negeriku lucu dan para pemimpin-pemimpinnya suka mengocok perut

Banyak yang terus pamer kebodohan dengan keangkuhan yang menggelikan
Banyak yang terus pamer keberanian dengan kebodohan yang mengharukan
Banyak yang terus pamer kekerdilan dengan teriakan yang memilukan
Banyak yang terus pamer kepengecutan dengan lagak yang memuakkan
Hahaha…

Penegak keadilan jalannya miring
Penuntut keadilan kepalanya pusing
Hakim main mata dengan maling
Wakil Rakyat baunya pesing
Hihihi…

Kalian jual janji-janji untuk menebus kepentingan sendiri
Kalian hafal pepatah-petitih untuk mengelabui mereka yang tertindih
Pepatah-petitih!!!
Haha..

Anjing menggonggong kafilah berlalu
Sambil menggonggong kalian terus berlalu
Hahaha…

Ada udang di balik batu
Udang kepalanya batu
Hahaha…

Sekali dayung dua pulau terlampaui
Sekali untung dua pulau terbeli
Hahaha…

Gajah mati meninggalkan gading
Harimau mati meninggalkan belang
Kalian mati meninggalkan utang
Hahaha…

Hujan emas di negeri orang
Hujan batu di negeri sendiri
Lebih baik, Yuk!!! hujan-hujanan caci maki



(GusMus)

DINEGERI AMPLOP

Dinegeri amplop
Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya, Malu!!!
Samson tersipu-sipu rambut keramatnya ditutupi topi, rapi-rapi
David covevried  dan Udini bersembunyi rendah diri
Entah andaikata nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya

Amplop-amplop di negeri amplop mengatur dengan teratur
Hal-hal yang tak teratur menjadi teratur
Hal-hal yang teratur menjadi tak teratur
Memutuskan putusan yang tak putus
Membatalkan putusan yang sudah putus

Amplop-amplop menguasai penguasa dan mengendalikan orang-orang biasa
Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan,
mencairkan dan membekukan, mengganjal dan melicinkan
Orang bicara bisa bisu
Orang mendengar bisa tuli
Orang ‘alim bisa nafsu
Orang sakti bisa mati

Dinegeri amplop
Amplop-amplop mengamplopi apa saja dan siapa saja


 (GusMus)

NEGERIKU

Mana ada negeri sesubur negeriku
Sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung
Tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung
Perabot-perabot orang kaya di dunia
Dan burung-burung indah piaraan mereka
Berasal dari hutanku
Ikan-ikan pilihan yang mereka santap
Bermula dari lautku
Emas dan perak
Perhiasan mereka
Digali dari tambangku
Air bersih yang mereka minum
Bersumber dari keringatku

Mana ada negeri sekaya negeriku
Majikan-majikan bangsaku memiliki puluh-puluh mancanegara
Berangkas-berangkas bank ternama dimana-mana
Menyimpan harta-hartaku
Negeriku menumbuhkan konglomerat
Dan mengikis habis kaum melarat
Rata-rata pemimpin negeriku dan handai taulannya
Terkaya di dunia

Mana ada negeri semakmur negriku
Pengangur-penganggur diberi perumahan
Gaji dan pensiun setiap bulan
Rakyat-rakyat kecil menyumbang Negara tanpa imbalan
Rampok-rampok diberi rekomendasi
Dengan kop sakti instansi
Maling-maling diberi konsesi
Tikus dan kucing dengan asyik berkorupsi

(GusMus)