Rangkuman
Kesadaran
berbahasa adalah sikap seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama bertanggung jawab sehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa
dan dengan demikian, ia berkemauan untuk membina dan mengembangkan bahasa itu.
Tanggung
jawab berbahasa mengandung unsur keselamatan pembicara dan pemakai bahasa.
Tanggung jawab pemakai bahasa bukan saja terbatas pada pemilihan kata dan
kalimat yang baik, melainkan juga bagaimana caranya mengucapkan kata dan
kalimat itu.
Karena
bahasa adalah penjelmaan yang unik dari suatu kebudayaan, maka bahasa
dipengaruhi oleh pemakai bahasa yang pada dasarnya unik pula.
Tanggung
jawab adalah juga manifestasi dari sikap, dalam hal ini sikap positif.
Sehubungan dengan itu, sikap terhadap bahasa dan berbahasa dapat dilihat dari
dua segi, yakni segi positif dan sikap
negatif. Siakp terhadap bahasa ditekankan pada segi tanggung jawab dan
penghargaan terhadap bahasa. Sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada diri
sendiri dalam menggunakan bahasa secara tertib.
Sikap
positif terhadap bahasa dan berbahasa menghasilkan perasaan memiliki bahasa.
Dengan kesadaran bahasa, diharapkan timbul rasa memiliki bahasa. Untuk
menanamkan rasa memiliki bahasa, orang harus bertitik tolak dari anggapan bahwa
bahasa adalah miliknya pribadi.
Jika
seseorang telah hati-hati berbicara atau menulis, sehingga bahasanya
terpelihara, tidak ada kesalahan dilihat dari segi kaidah bahasa, maka keadaan
ini telah menandakan bahwa dia telah berpartisipasi dalam pembinaan bahasa.