"Without goals, and plans to reach them, you are like a ship that sail with no destination"(Fritzhugh Dodson)
Itulah perumpamaan bagi orang yang tidak punya tujuan dalam hidupnya. Banyak orang melakoni perannya, tapi tidak tahu arah hidup yang ingin ditujunya. Mereka-reka hidup adalah apa yang kemudian dilakukannya.Bila sesuatu hal buruk terjadi, mereka akan berdalih nasib tak berpihak padanya.
Tidak jarang seseorang baru menyadari tujuan hidupnya pada usia tua. Sangat disayangkan memang.Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu adanya perubahan tersebut... hingga akhirnya tujuan hidupnya tidak tercapai!
Padahal Allah swt telah berfirman dalam al Qur'an bahwa Dia tidak akan merubah nasib suatu golongan/kaum apabila golongan/kaum tersebut tidak berkeinginan merubahnya.
Sebenarnya, tidak masalah jika kita harus mengubah tujuan hidup beberapa kali. Hal yg terpenting adalah setiap saat kita mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Setidaknya kita tahu ke mana kita akan berjalan dan strategi apa yang harus diambil.
4 Cara yang bisa Sahabat pake untuk menetapkan Tujuan Hidup:
1. Apa sebenarnya keinginan Sahabat?
Tanyakan pada hati nurani, apa sebenarnya keinginan Sahabat untuk beberapa tahun ke depan? Tidak ada salahnya Sahabat bermimpi.(tapi bukan tidur ya ^-^) Sahabat tidak perlu malu mengakuinya, lagipula, toh tidak ada biaya yang harus Sahabat keluarkan untuk sekedar bermimpi. ^-^
2. Kumpulkan informasi.
Dengan mengumpulkan informasi, Sahabat bisa lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkan. Jika ada orang lain yang sudah berhasil melakukan yang Sahabat inginkan, belajarlah dari mereka. Lakukan apa yang mereka kerjakan!
3. Jangan diam.
Pepatah kolot mengatakan: Diam itu emas. tapi sayangnya disini tidak berlaku hal demikian. Yang berlaku adalah bahwa "Diam itu Penghianatan". Lakukan sesuatu dan secara terus menerus yang akan membawa Sahabat pada impian hidup yang diinginkan!
4. Tingkatkan kemampuan
Jika ada cara yang Sahabat lakukan terbukti efektif dan mendekatkan pada tujuan yang ingin dicapai, maka alangkah baiknya jika Sahabat berusaha untuk meningkatkan kemampuan dan menambah kecepatan kinerja agar tujuan hidup Sahabat lebih cepat tercapai.
Jika keempat hal di atas Sahabat lakukan secara terus menerus tanpa lelah dan bosan, Insya-Allah Sahabat akan mendapatkan tujuan hidup yang Sahabat inginkan.
Sahabat ibaratnya adalah seorang 'pemahat' atas gambaran kehidupan Sahabat sendiri. Dan seorang pemahat yang baik akan selalu memiliki 'planning' terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Dalam hal ini, Sahabat pun hanya bisa sebesar dan sebahagia sebagaimana tujuan yang telah Sahabat tentukan. Oleh sebab itu, PAHATLAH DIRI SAHABAT SEBAIK-BAIKNYA!!!
^-^
Rewrotten by Salmun al Ghozh from Anne Ahira's article for me
Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkandalam kondisi buta dan tuli.Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisamembaca, melihat, dan mendengar. Nah, dalamkondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.
Tidak ada seorangpun yang menginginkan lahir dalam kondisi seperti itu. SeandainyaHelen Kehler diberi pilihan, pasti dia akanmemilih untuk lahir dalam keadaan normal.
Namun siapa sangka, dengan segalakekurangannya, dia memiliki semangat hidup yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang legendaris. Dengan segala keterbatasannya, ia mampumemberikan motivasi dan semangat hidup kepada mereka yang memiliki keterbatasan pula, seperti cacat, buta dan tuli. (Subhanallah..)
Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti dirinya mampu menjalani kehidupan seperti manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit untuk dilakukan.
Ada sebuah kalimat fantastis yang pernahdiucapkan Helen Kehler:
"It would be a blessing if each person
could be blind and deaf for a few days
during his grown-up live. It would make
them see and appreciate their ability to
experience the joy of sound".
(translate sendiri ajah ya..)
^-^
Intinya, menurut dia, merupakan sebuah anugerah bila setiap org yang sudah menginjak dewasaitu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja.Dengan demikian, setiap orang akan lebih menghargai hidupnya, paling tidak saat mendengar suara!
Sekarang, coba Qt bayangkan sejenak....
......Qt menjadi seorang yang buta dan tuli selama dua atau tiga hari saja!
Tutup mata dan telinga selama rentang waktu tersebut. Jangan biarkan diri ini melihatatau mendengar apapun.Selama beberapa hari itu Qt tidak bisa melihat indahnya dunia, Qt tidak bisamelihat terangnya matahari, birunya langit, dan bahkan Qt tidak bisa menikmati musik/radiodan acara tv kesayangan!
Bagaimana Sahabat?
Apakah beberapa hari cukup berat?
Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?
Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja,bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang adadalam diri kita! Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalahkeluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah menghargai apa yang sudah kita miliki.
(Hayooh..)
Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakankemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati oleh orang lain. Ya! Kemewahan utk orang lain! Coba Qt renungkan, bagaimana orang yang tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuahkemewahan yang luar biasa baginya.
Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya iadiijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin akan mampu melakukan banyak hal, termasuk membuat sebuah tulisan yang menarik.
Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan bisa memandang hidup dengan lebih baik.
Qt akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah! Malah sebaliknya, Qt akan mampu berpikir positif dan menjadi seorang manusiayang lebih baik.
Keyz??
Rewrotten by: Salmun al Ghozh from Anne Ahira's article.
etiap
pahlawan Islam selalu bercita-cita untuk menjadi orang yang dimaksud Rasulullah
SAW dalam haditsnya sebagai panglima yang terbaik dan tentaranya tentara yang
terbaik dan membebaskan Konstantinopel agar terbebas dari kekuasaan Romawi.
Sudah sejak Rasulullah SAW masih hidup, beliau sudah
berupaya menjadikan penguasa di Konstatinopel menjadi muslim. Selembar surat
ajakan masuk Islam dari nabi SAW telah diterima Kaisar Heraklius di kota ini.
Dari Muhammad utusan Allah kepada Heraklius raja Romawi. Bismillahirrahmanirrahim,
salamun ‘ala manittaba’al-huda, Amma ba’du, Sesungguhnya Aku mengajak anda
untuk memeluk agama Islam. Masuk Islam lah Anda akan selamat dan Allah akan
memberikan Anda dua pahala. Tapi kalau Anda menolak, Anda harus menanggung dosa
orang-orang Aritsiyyin.”
Dikabarkan bahwa saat menerima surat ajakan masuk Islam itu,
Kaisar Heraklius cukup menghormati dan membalas dengan mengirim hadiah
penghormatan. Namun dia mengakui bahwa dirinya belum siap untuk memeluk Islam.
Dimasa shahabat, tepatnya di masa pemerintahan khalifah Umar
radhiyallahu ‘anhu, Khalid bin Walid dikirim sebagai panglima perang menghadapi
pasukan Romawi. Khalid memang mampu membebaskan sebagian wilayah Romawi dan
menguasai Damaskus serta Palestina (Al-Quds). Tapi tetap saja ibukota Romawi
Timur saat itu, Konstantinopel, masih belum tersentuh.
Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi, pahlawan yang merebut Al-Quds
sekalipun, ternyata masih belum mampu membebaskan Konstantinopel. Padahal
beliau pernah mengalahkan serangan tentara gabungan dari Eropa pimpinan Richard
The Lion Heart dalam perang Salib. Ternyata membebaskan kota warisan Kaisar
Heraklius bukan perkara sederhana. Dibutuhkan kecerdasan, keuletan dan
tentunya, kekuatan yang mumpuni untuk pekerjaan sebesar itu.
Dan ternyata Sultan Muhammad Al-Fatih orangnya. Beliau
adalah sosok yang telah ditunggu umat Islam sepanjang sejarah menunggu-nunggu
realisasi hadits syarif Muhammad SAW.
Tidak
mudah memang untuk membebaskan Istanbul yang sebelumnya bernama Konstantinopel
ini. Kotanya cukup unik, karena berada di dua benua, Asia dan Eropa. Di tengah
kota ada selat Bosporus yang membentang, ditambah benteng-benteng yang cukup
merata.
Tetapi Sultan Muhammad Al-Fatih tidak pernah menyerah.
Sejarah mencatat beliau telah memerintahkan para ahli dan insinyurnya untuk
membuat sebuah senjata terdahsyat, yaitu sebuah meriam raksasa. Suaranya saja
mampu menggetarkan nyali lawan dan berpeluru logam baja. Meriam ini mampu
menembak dari jarak jauh serta meluluh-lantakkan benteng Bosporus.
Muhammed’s Great
Gun
Inilah barangkali meriam terbesar yang pernah dibuat
manusia. Sebelumnya dari sejarah para penakluk, belum pernah ada tentara
manapun yang punya meriam raksasa sebesar ini.
Pribadi
Shalih
Dari sisi keshalihannya, Muhammad Al-Fatih disebutkan tidak
pernah meninggalkan tahajud dan shalat rawatib sejak baligh hingga saat wafat.
Dan kedekatannya kepada Allah SWT ditularkan kepada tentaranya. Tentara Sultan
Muhammad Al-Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh. Dan
separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajud sejak baligh.
Itulah barangkali kunci utama keberhasilan beliau dan
tentaranya dalam menaklukkan kota yang dijanjikan nabi SAW. Rupanya kekuatan
beliau bukan terletak pada kekuatan pisik, tapi dari sisi kedekatan kepada
Allah, nyata bahwa beliau dan tentaranya sangat menjaga hubungan kedekatan,
lewat shalat wajib, tahajjud dan sunnah rawatib lainnya
Menerima
Jabatan Khalifah Sejak Belia
Usia
beliau masih sangat muda, boleh dibilang masih kanak-kanak tatkala ayahandanya,
Sultan Murad II, pensiun dini dari mengurus khilafah. Sang Ayah berniat untuk
beruzlah di tempat yang sepi dari keramaian politik. Roda kepemimpinan
diserahkan kepada puteranya, Muhammad, yang sebenarnya saat itu masih belum
cukup umur. Mengingat saat itu wilayah Islam sudah membentang luas dari Maroko
sampai Marouke.
Namun kebeliaannya tidak membuat prestasinya berkurang.
Justru sejarah mencatat bahwa di masa kepemimpinan beliau, silsilah khilafah
Bani Utsmani mencapai kejayaan terbesarnya, yaitu menaklukkan benua Eropa
sebagaimana yang dijanjikan sebelumnya oleh Rasulullah SAW.
Kecakapan Muhammad cukup masuk akal, mengingat sejak kecil
beliau telah mendapatkan berbagai macam pembinaan diri dan pendalaman ilmu-ilmu
agama. Sang Ayah memang secara khusus meminta kepada para ulama untuk
mendidiknya, karena nantinya akan menjadi khalifah tertinggi. Mulai dari bahasa
Arab, tafsir, hadits, fiqih sampai ke ilmu sistem pengaturan negara, telah
beliau lahap sejak usia diri. Bahkan termasuk ilmu strategi perang dan militer
adalah makanan sehari-hari.
Siapa Yang Jadi Khalifah?
Sultan Murad II berhenti dari jabatannya di tengah begitu
banyak problem, baik internal maupun eksternal. Sementara khilafah sedang
menghadapi serangan bertubi-tubi dari tentara kerajaan Romawi Timur.
Sebagai
khalifah yang masih sangat belia, Muhammad Al-Fatih kemudian berinisiatif untuk
mengirim utusan kepada ayahandanya dengan membawa pesan. Isinya cukup unik
untuk mengajak sang ayahanda tidak berdiam diri menghadapi masalah negara.
“Siapakah yang saat ini menjadi khalifah: saya atau ayah?
Kalau saya yang menjadi khalifah, maka sebagai khalifah, saya perintahkan
ayahanda untuk datang kemari ikut membela negara. Tapi kalau ayahanda yang
menjadi khalifah, maka seharusnya seorang khalifah berada di tengah rakyatnya
dalam situasi seperti ini”
Sang Penakluk atau Sang Pembebas?
Karena prestasinya menaklukkan Konstantinopel, Muhammad
kemudian mendapat gelar “Al-Fatih”. Artinya sang pembebas. Barangkali karena
para pelaku sejarah sebelumnya tidak pernah berhasil melakukannya, meski telah
dijanjikan nabi SAW.
Namun
orang barat menyebutkan The Conqueror, Sang Penakluk. Ada kesan bila
menggunakan kata “Sang Penakluk” bahwa beliau seolah-olah penguasa yang keras
dan kejam. Padahal gelar yang sebenarnya dalam bahasa arab adalah Al-Fatih.
Berasal dari kata: fataha - yaftahu. Artinya membuka atau membebaskan. Kata ini
terkesan lebih santun dan lebih beradab. Karena pada hakikatnya, yang beliau
lakukan bukan sekedar penaklukan, melainkan pembebasan menuju kepada iman dan
Islam.
Beliau merupakan seseorang yang sangat ahli dalam berperang
dan pandai berkuda. Ada yang mengatakan bahwa sebagian hidupnya dihabiskan di
atas kudanya.
Yang lebih menarik, meski beliau punya kedudukan tertinggi
dalam struktur pemerintahan, namun karena keahlian beliau dalam ilmu strategi
perang, hampir seluruh perjalanan jihad tentaranya ia pimpin secara langsung.
Bahkan ia tetap berangkat berjihad kendati sedang menderita suatu penyakit.
Tata Negara dan Administrasi
Selain
sebagai ahli perang dan punya peran besar dalam hal perluasan wilayah Islam,
beliau juga ahli di bidang penataan negara, baik secara pisik maupun dalam
birokrasi dan hukum. Kehebatan beliau dalam menata negerinya menjadi negeri
yang sangat maju diakui oleh banyak ilmuwan. Bahkan secara serius belaiu banyak
melakukan perbaikan dalam hal perekonomian, pendidikan dan lain-lain.
Beliau juga merupakan orang pertama yang memperkenalkan
istilah Politik dalam Bahasa Arab (Siyasah).
Dalam kepemimpinannya, Istambul dalam waktu singkat sudah
menjadi pusat pemerintahan yang sangat indah dan maju di samping sebagai bandar
ekonomi yang sukses.
Beliau juga dikenal sebagai pakar dalam bidang ketentaraan,
sains, matematika. Beliau memenguasai 6 bahasa sejak berumur 21 tahun. Seorang
pemimpin yang hebat namun tawadhu’.
Mendidik Tentara Satu hal yang jarang diingat orang adalah
proses pembentukan pasukan yang sangat profesional. Pembibitan dilakukan sejak
calon prajurit masih kecil. Ada team khusus yang disebarkan ke seluruh wilayah
Turki dan sekitarnya seperti Balkan dan Eropa Timur untuk mencari anak-anak
yang paling pandai IQ-nya, paling rajin ibadahnya dan paling kuat pisiknya.
Lalu ditawarka kepada kedua orang tuanya sebuah kontrak jangka panjang untuk
ikut dalam tarbiyah (pembinaan) sejak dini.
Bila kontrak ini ditandatangani dan anaknya memang berminat,
maka seluruh kebutuhan hidupnya langsung ditanggung negara. Anak itu kemudian
mulai mendapat bimbingan agama, ilmu pengetahuan dan militer sejak kecil.
Mereka sejak awal sudah dipilih dan diseleksi serta dipersiapkan.
Maka tidak heran kalau tentara Muhammad Al-Fatih adalah
tentara yang paling rajin shalat, bukan hanya 5 waktu, tetapi juga
shalat-shalat sunnah. Sementara dari sisi kecerdasan, mereka memang sudah
memilikinya sejak lahir, sehingga penambahan ilmu dan sains menjadi perkara
mudah.
Konstantinopel Menjadi Istanbul
Setelah ditaklukan nama Konstatinopel diubah menjadi
Islambul yang berarti “Kota Islam”, tapi kemudian penyebutan ini bergeser
menjadi Istambul seperti yang biasa kita dengar sekarang.
Sejak
saat itu ibu kota khilafah Bani Utstmani beralih ke kota ini dan menjadi pusat
peradaban Islam dan dunia selama beberapa abad. Sebab kota ini kemudian
dibangun dengan segala bentuk keindahannya, percampuran antara seni Eropa Timur
dan Arab.
Gereja dan tempat ibadah non muslim
dibiarkan tetap berdiri, tidak diutak-atik sedikit pun. Sementara khalifah
membangun gedung dengan arsitektur yang tidak kalah cantiknya dengan
gedung-gedung sebelumnya. Sepintas kalau kita lihat gedung peninggalan peradaban
masehi sama saja dengan bangunan masjid. Tetapi ternyata tetap ada perbedaan
mendasar. Selain masalah salib yang menjadi ciri gereja, bangunan dari
peradaban Islam punya dominasi lingkaran dan setengah lingkaran.
Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan
bayak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik strategi
peperangannya yang dikatakan mendahului zamannya.
Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi
Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa
Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al-Fatih
telah dibangun di sebelah makamnya.
BAHASA merupakan sebuah komunikasi antara seseorang dengan orang lain
sehingga membentuk sebuah interaksi melahirkan pemahaman antara keduanya.
Bahasa juga dapat diibarat sebuah remote control yang dapat menyetel
manusia tertawa, sedih, menangis lunglai, semangat dan sebagainya. Bahasa juga
dapat digunakan untuk memasukkan gagasan-gagasan ke dalam pikiran manusia.
Wikipedia : “
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk
kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti.”
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami
perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi
kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan
"Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme
bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini
menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang
digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan
bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui
penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai :
1.
Bahasa resmi kenegaraan yang kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.
2.
Bahasa pengantar resmi di dalam dunia pendidikan.
3.
Alat penghubung resmi pada tingkat nasional.
Ada beberapa alasan, mengapa kita harus belajar bahasa
Indonesia :
A. Bahasa menunjukkan bangsa
Sebuah ungkapan atau sebuah pepatah yang memakai 2 unsur atau
kata pokok yaitu bahasa dan bangsa. Dari dua unsur dapat disimpulkan 3 arti
yaitu :
1.
Tabiat seseorang dapat dilihat dari cara bertutur katanya.
2.
Kesopansantunan seseorang menunjukkan asal keluarganya
3.
Bahasa yang sempurna menunjukkan peradaban yang tinggi dari bangsa pemilik
bahasa tersebut.
B. Ilmu Pengetahuan
Berbahasa baik dan benar sangatlah penting. Maka, bahasa
Indonesia diajarkan agar kita mampu berbahasa dengan baik dan benar. Selain
itu, banyak hal yang kita dapatkan dengan mempelajari bahasa Indonesia.
Selain itu, untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang lain, itu
kita harus belajar bahasa Indonesia sebab disiplin ilmu pengetahuan di ajarkan
kebanyakan dalam bahasa Indonesia. Sekalipun berasal dari luar negeri, tetapi
terkadang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
Kalaulah dulu kita belajar dari orang lain, kini giliran kita
untuk mengajarkan kepada orang lain. Yang menjadi pertanyaannnya, mampukah kita
mengajarkan bahasa Indonesia khususnya dan/atau ilmu pengetahuan lainnya
umumnya jika kemampuan berbahasa kita sangat kurang ataupun kurang baik.
Sebenarnya kita tidak dituntut untuk 100% menguasai penggunaan EYD, tetapi
kita dituntut untuk berlatih terus-menerus agar mampu berbahasa Indonesia baik
dan benar.
C. Ingin menjadi orang berhasil, perlukah
belajar bahasa Indonesia ?
Untuk menjadi orang berhasil, baik itu menjadi professor,
ilmuwan, kepala pemerintahan, menteri, wakil rakyat, Gubernur, Bupati, menajer perusahaan,
dan lain sebagainya, maka di tuntut untuk bisa berkomunikasi baik itu lisan
maupun tulisan. Karenanya, sangatlah penting apabila kita mampu berkomunikasi
dengan baik dan menggunakan bahasa yang benar.
D. Mempelajari bahasa negeri sendiri lebih
penting daripada mempelajari bahasa negeri lain.
Sangatlah mengherankan jikalau kita lebih menguasai bahasa
asing ketimbang bahasa negeri sendiri.
Maka dari itu pondasi
awal untuk mempelajari bahasa asing adalah mempelajari dulu struktur bahasa
Indonesia dengan baik dan benar.
Masih banyak sekali alasan yang terkait dengan pentingnya mempelajari
bahasa Indonesia. Yang terpenting adalah kita mampu berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar serta mampu mempertahankan dan melestarikan bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia.