Rabu, 28 Maret 2012

Sahabatku.. Nikmatilah Perbedaan!



Perbedaan adalah anugrah dari 
Yang Maha Kuasa!

Mari kita lihat sekeliling kita, indahnya warna-warni bunga, warna-warni satwa, dan segala keragaman lain yang menghiasi dunia. Bayangkan kalau kita hanya mengenal warna hitam saja! Alangkah gelapnya dunia ini! :-)

Tanpa adanya perbedaan dan warna-warni, kita tidak akan merasakan hidup semeriah dan seindah sekarang ini, betul?! :-)

Begitu pun dengan kehidupan, setiap insan selalu berhadapan dengan segala macam perbedaan dan warna-warni kehidupan.

Tapi sayang, tidak semua orang mampu melihat perbedaan sebagai kekayaan. Banyak orang merasa tersiksa karena perbedaan alias mereka tidak mampu menikmatinya.

Berbagai bentuk kejahatan dimulai hanya karena perbedaan. Entah itu perbedaan warna kulit, agama, suku bangsa, prinsip, atau sekadar pendapat.

Sebenarnya, perbedaan bukanlah sesuatu yang bisa dihindari. Setiap orang lahir dengan perbedaan dan keunikannya masing-masing. Mulai dari perbedaan fisik, pola pikir, kesenangan, dan lain-lain.

Tidaklah mungkin segala sesuatu hal sama. Pun ternyata kesamaan tidak selalu memberi keberuntungan.
Coba Sahabat bayangkan, seandainya semua orang memiliki kemampuan memimpin, lantas siapa yang mau dipimpin?
Kalau semua orang menjadi orang tua, siapa yang mau jadi anak?
Siapa juga yang akan menerima sedekah, jika semua orang ditakdirkan kaya?


Perbedaan ada bukan untuk dijadikan alat perpecahan. Banyak hal positif yang bisa kita peroleh dengan perbedaan. Namun, tentu saja semua itu harus bersyarat. Nah, syarat apa saja yang harus dipenuhi???

Berikut diantaranya..


1. Cara pandang kita terhadap perbedaan. 

     Berpikirlah positif dengan mensyukuri 
    adanya perbedaan. Anggaplah perbedaan 
    sebagai kekayaan. Cara pandang yang 
    benar akan melahirkan sikap yang tepat. 

    Ada baiknya kita mencari persamaan 
    terlebih dahulu, sebelum mencari 
    perbedaan.

2. Kelola perbedaan sebaik mungkin.

    Musyawarah untuk mencapai kesepakatan
    adalah jalan yang tepat untuk mengelola
    perbedaan. 

    Berlatihlah utk menghargai, menerima, 
    menjalankan dan bertanggungjawab 
    terhadap keputusan bersama, meski 
    berlawanan dengan ide awal kita.

3. Selalu posisikan segala sesuatu 
    pada tempatnya.

    Saat bekerja sama dengan orang lain,
    salurkan potensi, karakter, minat yang
    berbeda-beda pada posisi 'yang tepat'.

    Cara ini akan mendorong tercapainya
    tujuan bersama dan mendukung
    pengembangan potensi masing-masing
    individu.

4. Jangan pernah meremehkan orang lain.

    Apapun dan bagaimana pun kondisi atau
    pendapat orang lain, perlakukan mereka
    selayaknya diri kita ingin diperlakukan. 

    Anggaplah semua orang penting. Mereka 
    memiliki peran tersendiri, yg bisa jadi 
    tdk bisa digantikan oleh orang lain.

5. Jangan menonjolkan diri atau sombong.

    Merasa diri paling penting dan lebih
    baik daripada orang lain *tidak akan*
    menambah nilai lebih bagi kita. Toh
    kita tidak bisa hidup tanpa orang lain.

    Jadilah beton dalam bangunan. Meski
    tidak nampak, namun sesungguhnya ialah
    yang menjadi penyangga kokohnya sebuah
    bangunan. :-)

6. Cari sumber informasi yang terjamin
    kebenarannya.


    Perbedaan bisa muncul karena informasi
    yang salah. Oleh sebab itu, pastikan
    sumber informasi kita bisa terjamin dan
    dapat dipercaya kebenarannya. Lebih
    bagus lagi jika disertai bukti yang
    mendukung.

7. Koreksi diri sendiri sebelum
    menyalahkan orang lain.


    Menyalahkan orang lain terus menerus
    tidak akan banyak membantu kita. Bisa
    jadi kesalahan sebenarnya terletak pada
    diri kita. Karenanya, koreksi diri 
    sendiri terlebih dahulu merupakan
    langkah yang paling bijaksana.
So, berhentilah menyesalkan perbedaan. Karena jika tidak, Sahabat akan kehilangansumber kebahagiaan! :-)




ReWrotten by Salmun aL GhoZh min Maqalaht Anne Ahira.
Thankyou Katsiraan
^_^

Minggu, 25 Maret 2012

TUGASKU


Tulislah sebuah karya ilmiah dengan ketentuan sebagai berikut:
·     topik "Manfaat Membaca dalam Penulisan Karya Ilmiah";
·     panjang karangan + 400 kata;
·  karya ilmiah yang sudah disunting, dimuat dalam blog paling lambat 3 April 2012.



GANBARUZO!!!!

Jumat, 23 Maret 2012

KUASAI KECERDASAN EMOSI ANDA!


"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah." 
-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang menganggap remeh pada masalah ini. Padahal, kecerdasan otak saja tidak cukup menghantarkan seseorang mencapa kesuksesan. Justru, pengendalian emosi yang baik menjadi faktor penting penentu kesuksesan hidup seseorang.
Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran mental dari seseorang yang cerdas dalam menganalisa merencanakan dan menyelesaikan masalah, mulai dari yang ringan hingga kompleks. Dengan kecerdasan ini, seseorang bias memahami, mengenal, dan memilih kualitas mereka sebagai insan manusia. Orang yang memiliki kecerdasan emosi bisa memahami orang lain dengan baik dan membuat keputusan dengan bijak. Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait erat dengan bagaimana seseorang dapat mengaplikasikan apa yang ia pelajari tentang kebahagiaan, mencintai dan berinteraksi dengan sesamanya. Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan bertanggung jawab dalam segala hal yang terjadi dalam hidupnya sebagai bukti tingginya kecerdasan emosi yang dimilikinya. Kecerdasan emosi lebih terfokus pada pencapaian kesuksesan hidup yang  “tidak tampak”.
Kesuksesan bisa tercapai ketika seseorang bisa membuat kesepakatan dengan melibatkan emosi, perasaan dan interaksi dengan sesamanya. Terbukti, pencapaian kesuksesan secara materi tidak menjamin kepuasan hati seseorang.
Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang juga dikenal dengan sebutan "EQ"), dikenalkan melalui pasar dunia. Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang untuk mengatasi dan menggunakan emosi secara tepat dalam setiap bentuk interaksi lebih dibutuhkan daripada kecerdasan otak (IQ) seseorang. Sekarang, mari kita lihat, bagaimana emosi bisa mengubah segala keterbatasan menjadi hal yang luar biasa.
Seorang miliuner kaya di Amerika Serikat, Donald Trump, adalah contoh apik dalam hal ini. Di tahun 1980 hingga 1990, Trump dikenal sebagai pengusaha real estate yang cukup sukses, dengan kekayaan pribadi yang diperkirakan sebesar satu miliar US dollar. Dua buku berhasil ditulis pada puncak karirnya, yaitu "The Art of The Deal dan Surviving at the Top". Namun jalan yang dilalui Trump tidak selalu mulus... Sahabat ingat depresi yang melanda dunia diakhir tahun 1990? Pada saat itu harga saham properti pun ikut anjlok dengan drastis. Hingga dalam waktu semalam, kehidupan Trump menjadi sangat berkebalikan. Trump yang sangat tergantung pada bisnis propertinya ini harus menanggung hutang sebesar 900 juta US Dollar! Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi kebangkrutannya. Beberapa temannya yang mengalami nasib serupa berpikir bahwa inilah akhir kehidupan mereka, hingga benar-benar mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Di sini kecerdasan emosi Trump benar-benar diuji. Bagaimana tidak, ketika ia mengharap simpati dari mantan istrinya, ia justru diminta memberikan semua harta yang tersisa sebagai ganti rugi perceraian mereka. Orang-orang yang dianggap sebagai teman dekatnya pun pergi meninggalkannya begitu saja. Alasan yang sangat mendukung bagi Trump untuk putus asa dan menyerah pada hidup. Namun itu tidak dilakukannya. Trump justru memandang bahwa ini kesempatan untuk bekerja dan mengubah keadaan. Meski secara finansial ia telah kehilangan segalanya, namun ada "intangible asset" yang tetap dimilikinya. Ya, Trump memiliki pengalaman dan pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh lebih berharga dari semua hartanya yang pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis!!! enam bulan kemudian Trump sudah berhasil membuat kesepakatan terbesar dalam sejarah bisnisnya. Tiga tahun berikutnya, Trump mampu mendapat keuntungan sebesar US$3 Milliar. Ia pun berhasil menulis kembali buku terbarunya yang diberi judul "The Art of The Comeback". Dalam bukunya ini Trump bercerita bagaimana kebangkrutan yang menimpanya justru menjadikannya lebih bijaksana, kuat dan fokus daripada sebelumnya. Bahkan ia berpikir, jika saja musibah itu tidak terjadi, maka ia tidak akan pernah tahu teman sejatinya dan tidak akan menjadikannya lebih kaya dari yang sebelumnya. Luar biasa bukan? ^-^
Kecerdasan Emosi memberikan seseorang keteguhan untuk bangkit dari kegagalan, juga mendatangkan kekuatan pada seseorang untuk berani menghadapi ketakutan. Tidak sama halnya seperti kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir pada setiap org & bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara mengasah kecerdasan emosi:
1.  Selalu hidup dengan keberanian.
Latihan dan berani mencoba hal-hal baru akan memberikan beragam pengalaman dan membuka pikiran dengan berbagai kemungkinan lain dalam hidup.
2.  Selalu bertanggung jawab dalam segala hal.
Ini akan menjadi jalan untuk bisa mendapatkan kepercayaan orang lain dan mengendalikan kita untuk tidak mudah menyerah. "being accountable is being dependable"
3.  Berani keluar dari zona nyaman.
Mencoba keluar dari zona nyaman akan membuat kita bisa mengeksplorasi banyak hal
4.  Mengenali rasa takut dan mencoba untuk menghadapinya.
Melakukan hal ini akan membangun rasa percaya diri dan dapat menjadi jaminan bahwa segala sesuatu pasti ada solusinya.
5.  Bersikap rendah hati.
Mau mengakui kesalahan dalam hidup justru dapat meningkatkan harga diri kita.

So, kuasailah kecerdasan emosi Sahabat! Karena mengendalikan emosi merupakan salah satu faktor penting yang bisa mengendalikan Sahabat menuju sukses dan juga menikmati warna-warni kehidupan.
^-^


diserat deui ku: Salmun al Ghozh
kenging ti Anne Ahira dinu http://www.AsianBrain.com 


Hatur Nuhun

Jumat, 09 Maret 2012

Tugas per-07 Maret 2012_B.Indonesia


Nama: Ahmad Salmun       [41032151111007]
           Elis Siti Nurjanah    [41032151111028]
           Eva Dianita             [41032151111040]
           Fitri Purnama          [41032151111019]
           Oke Wahyudi         [41032151111035]

Belajar bahasa Indonesia tentunya sangat bermanfaat bagi Kita selaku bangsa Indonesia khususnya. Namun ternyata ada beberapa prihal mengenai pembelajaran bahasa Indonesia baik dari yang menyenangkan maupun yang tidak menyanangkan. Beberapa hal yang menyenangkan ketika mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia yaitu saya dapat memperbaiki sturuktur berbahasa yang selama ini saya pergunakan. Karena ternyata masih begitu banyak hal-hal yang harus diperbaiki dalam berbahasa saya.
(Ahmad Salmun)

Selama mengikuti perkuliahan bahasa Indonesia hal yang paling menyenangkan bagi  saya adalah ketika ibu Isna membiasakan untuk menulis. Sebenarnya saya suka menulis, meskipun kemampuan menulis saya memang masih sangat kurang. Namun dengan terus membiasakan diri untuk menulis, bukan tidak mungkin dapat meningkatkan kemampuan menulis saya. Awalnya tidak biasa namun lama-lama dapat terbiasa  juga.
(Fitri Purnama)

Pertama bertemu dengan ibu Isna Sulatri yang sangat ramah kepada mahasiswanya. Saya tidak terlalu suka nulis, tetapi beliau membiasakan saya untuk nulis. Beliau memberikan tugas pertama membuat sebuah tulis, yang harus dimuat di sebuah blog. Tugas tersebut merupakan suatu tantangan bagi saya, selain itu saya juga mendapatkan ilmu baru bagaimana cara membuat sebuah blog dari tugas tersebut.
(Elis Siti Nurjanah)

Menulis memang menyenangkan, namun setiap menulis saya selalu terpaku pada kata-kata yang harus baku. Saya kurang menguasai bahasa Indonesia baku dan setiap pertemuan harus membuat tulisan dalam waktu yang singkat. Selama mengikuti perkuliahan bahasa Indonesia, membuat tulisan dalam waktu yang singkat dengan kata-kata yang baku adalah hal yang kurang menyenangkan. Meskipun begitu, semakin lama saya akan semakin terbiasa, karena cara tersebut merupakan sebuah latihan supaya kemampuan menulis saya menjadi lebih baik.
(Eva Dianita)
Dari awal sampai saat ini, saya belum menemukan  hal menyenangkan atau pun kurang menyenangkan pada mata kuliah Bahasa Indonesia, semuanya  biasa saja.

Tapi saya berharap untuk selanjutnya di mata kuliah ini bisa menyenangkan, agar saya bisa menyukai dosen dan mata kuliah nya.
 (Oke Wahyudi)

Analisis Ejaan
No
Tertulis
Seharusnya
Ket
1
lama-lama
lama-kelamaan
P2K4
2
nulis
menulis
P3K2
3
tulis
tulisan
P3K3
4
kuliah nya
kuliahnya
P5K2


Analisis Kalimat
No
Tertulis
Seharusnya
Ket
1
Namun ternyata ada beberapa prihal mengenai pembelajaran bahasa Indonesia baik dari yang menyenangkan maupun yang tidak menyanangkan.
Namun ternyata ada beberapa prihal mengenai pembelajaran bahasa Indonesia baik  yang menyenangkan maupun tidak menyanangkan.
P1K2
2
Beberapa hal yang menyenangkan ketika mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia yaitu saya dapat memperbaiki sturuktur berbahasa yang selama ini saya pergunakan
Beberapa hal yang menyenangkan ketika mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu saya dapat memperbaiki sturuktur bahasa yang selama ini saya gunakan.
P1K3
3
Karena ternyata masih begitu banyak hal-hal yang harus diperbaiki dalam berbahasa saya.
Karena ternyata masih begitu banyak hal-hal yang harus saya perbaiki dalam berbahasa Indonesia.
P1K4
4
Selama mengikuti perkuliahan bahasa Indonesia hal yang paling menyenangkan bagi  saya adalah ketika ibu Isna membiasakan untuk menulis.
Selama mengikuti perkuliahan bahasa Indonesia, hal yang paling menyenangkan bagi  saya adalah ketika ibu Isna membiasakan untuk menulis.
P2K1
5
Namun dengan terus membiasakan diri untuk menulis, bukan tidak mungkin dapat meningkatkan kemampuan menulis saya.
Namun dengan terus membiasakan diri untuk menulis, bukan tidak mungkin dapat meningkatkan kemampuan saya dalam menulis.
P2K3
6
Awalnya tidak biasa namun lama-lama dapat terbiasa  juga.

Awalnya tidak biasa namun lama-kelamaan akan terbiasa  juga.

P2K4
7
Pertama bertemu dengan ibu Isna Sulatri yang sangat ramah kepada mahasiswanya.
Kesan pertama bertemu dengan ibu Isna Sulatri, beliau sangat ramah kepada mahasiswanya.
P3K1
8
Saya tidak terlalu suka nulis, tetapi beliau membiasakan saya untuk nulis.
Saya tidak terlalu suka menulis, tetapi beliau membiasakan saya untuk menulis.
P3K2
9
Beliau memberikan tugas pertama membuat sebuah tulis, yang harus dimuat di sebuah blog.
Beliau memberikan tugas pertama membuat sebuah tulisan, yang harus dimuat di sebuah blog.
P3K3
10
Menulis memang menyenangkan, namun setiap menulis saya selalu terpaku pada kata-kata yang harus baku.
Menulis memang menyenangkan, namun setiap menulis saya selalu terpaku pada kata-kata yang baku.
P4K1
11
Saya kurang menguasai bahasa Indonesia baku dan setiap pertemuan harus membuat tulisan dalam waktu yang singkat.
Saya kurang menguasai kata-kata baku apalagi setiap pertemuan harus membuat tulisan dalam waktu yang singkat.
P4K2
12
Meskipun begitu, semakin lama saya akan semakin terbiasa, karena cara tersebut merupakan sebuah latihan supaya kemampuan menulis saya menjadi lebih baik.

Meskipun begitu, semakin lama saya akan terbiasa, karena cara tersebut merupakan latihan agar kemampuan saya dalam hal menulis menjadi lebih baik.

P4K4
13
Dari awal sampai saat ini, saya belum menemukan  hal menyenangkan atau pun kurang menyenangkan pada mata kuliah Bahasa Indonesia, semuanya  biasa saja.

Dari awal sampai saat ini, saya belum menemukan  hal menyenangkan atau kurang menyenangkan pada mata kuliah Bahasa Indonesia, semuanya  biasa saja.

P5K1
14
Tapi saya berharap untuk selanjutnya di mata kuliah ini bisa menyenangkan, agar saya bisa menyukai dosen dan mata kuliah nya.

Tapi saya berharap untuk selanjutnya mata kuliah Bahasa Indonesia menjadi menyenangkan, supaya saya bisa menyukai dosen dan mata kuliahnya.

P5K2

Selasa, 06 Maret 2012

Hal Yang Menyenangkan Dan Tidak Menyenangkan Mengenai Bahasa Indoesia


Belajar bahasa Indonesia tentunya sangat bermanfaat bagi Kita selaku bangsa Indonesia khususnya. Namun ternyata ada beberapa prihal mengenai pembelajaran bahasa Indonesia baik dari yang menyenangkan maupun yang tidak menyanangkan. Beberapa hal yang menyenangkan ketika mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia yaitu saya dapat memperbaiki sturuktur berbahasa yang selama ini saya pergunakan. Karena ternyata masih begitu banyak hal-hal yang harus diperbaiki dalam berbahasa saya.
Dibalik hal yang saya rasa menyenangkan, ada beberapa hal yang sedikit tidak sesuai dengan perasaan saya ketika belajar mata kuliah bahasa Indonesia. Yakni kurangnya ke-efektif-an dan ke-kondusif-an kelas. Selain itu, segi penyampaian mata kuliah juga masih sedikit membingungkan bagi saya pribadi.
Terimakasih.

Kamis, 01 Maret 2012

Kesendirian Tidak Selalu Mematikan!!!


Sahabatku,,, 
banyak orang yang tidak menyukai kesendirian,karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan
melelahkan.
 'Sendiri oh sendiri'... Ternyata hal remeh ini bisa menjadi masalah besar bagi sebagian orang!

Apakah Sahabat termasuk yang demikian? :-)
 
Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran, sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!

Kesendirian bisa memiliki dua makna...
 
Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya, tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk perasaan saja.
Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun merasakan kesunyian. Mungkin Sahabat pernah mengalami hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? :-) dan lain sebagainya..!
 
Satu hal yang perlu Sahabat ingat, kesendirian dengan arti apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu
mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan segala situasinya.
 
Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih bermakna? Lakukan hal berikut :
 
1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif yang sangat Sahabat sukai, misalnya dengan membaca, 
    menulis, olahraga, menyanyi? :-) 
    Apapun kesukaan Sahabat. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih menyenangkan!
 
2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi impian Sahabat dan belum sempat dilakukan. Sahabat bisa 
    membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman dulu, buku-buku, dan lain sebagainya.
 
    Percaya, cara ini akan menyadarkan Sahabat akan sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya.Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi menyenangkan? ;-)
 
3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang keinginan yang ingin Sahabat wujudkan selagi masih 
    hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali 'keinginan gila' saat Sahabat masih kecil? Atau mimpi-
    mimpi lain yang belum terlaksanakan?
    Saat itu Sahabat akan sadar, ternyata banyak sekali hal yg memerlukan kesendirian untuk mewujudkannya!
 
4. Dan yang terakhir.... Sebenarnya ini merupakan hal *utama* dan yang pertama yang harus Sahabat lakukan... Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri Sahabat. Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat keberadaan Sahabat di dunia.
 
    Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin kokoh kemampuan Sahabat mengarungi kehidupan, dengan segala situasinya.
 Intinya, jangan biarkan Sahabat terjebak dalam kesendirian dengan suasana 'hati yang negatif', membiarkannya
berlarut-larut, hingga membuat Sahabat putus asa.
 
Kalau Sahabat mau membuka mata, kita sebenarnya tidak pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar 
kita. Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa Sahabat jadikan teman, dan ajak bicara!
Jika Sahabat mau terbuka, dalam kesendirian, Sahabat bisa merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian, Sahabat bisa menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian, dan memaksimalkan potensi yang Sahabat miliki. Dalam kesendirian pula, Sahabat bisa mengungkap kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan ego yang seringkali Sahabat temukan di keramaian!
 
Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan saja kepada setiap orang, termasuk kepada Sahabat. Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini Sahabat sedang dilanda 'kesepian' alias merasa 'sunyi sepi sendiri', Sahabat harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya mematikan!

Kelola-lah perasaan Sahabat dengan baik, dan buatlah kesendirian menjadi lebih bermakna. :-)

SEMANGAT!!!

^-^ Diserat deui ku Salmun al Ghozh kenging tina artikel Anne Ahira anu dikirim knu e-Mail abdi ^-^